5 Simple Techniques For perang badar kartun bilal

dzikir perang badar

Dengan demikian kita akan berperang dalam keadaan persediaan air minum yang cukup, sedangkan musuh tidak akan memperoleh air minum.”

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ ١٨٦

Maka terkumpulah yang bersama Rasulullah ﷺ sebanyak 313 orang. Memang banyak yang tidak ikut dari ribuan jumlah masyarakat madinah karena ini adalah pilihan.

Beliau menemui seorang Arab tua. Kepada orang ini ia menanyakan gerombolan Quraisy, yang kemudian daripadanya diketahui, bahwa kafilah Quraisy berada tidak jauh dari tempat itu.

adalah salah satu penggalan lirik sholawat badar. Ini adalah sholawat yang paling banyak diamalkan umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari.

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Sejarah telah mencatat rahmat Allah yang menyertai orang-orang yang beriman. Kemenangan sejati selalu ada ketika ia bersandingan dengan iman. Berikut adalah beberapa hal yang menyokong kemenangan yang diraih kaum muslimin.

Dalam pertempuran sengit yang menyusul, kaum Quraisy segera mendapati bahwa mereka sedang menghadapi hal ihwal yang terburuk. Mereka berperang dengan semangat kenekatan yang ceroboh, seakan-akan ini adalah sebuah turnamen kekesatriaan, dan tidak memiliki rencana yang matang.

Setiap sahabat bergantian menungganngi unta mereka, dan yang tidak memiliki tunggangan sama sekali mereka berjalanan kaki.

Dan para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah kaum yang terbaik dari seluruh para sahabat para nabi, takala mereka mengetahui kedatangan Quraisy untuk memerangi Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam maka Al-Miqdad bin Al-Aswad radhiallahu ‘anhu pun berdiri dan berkata :

Abdullah bin Abbas meriwayatkan bahwa ketika seorang sahabat mengejar dengan gigih seorang musyrik yang ada di depannya, tiba-tiba ia mendengar suara pukulan dan suara penunggang kuda yang menghentakkan kudanya.

Dicatatkan juga dalam sejarah bahawa Mush’ab bin ‘Umair telah berjaya menjalankan tugasnya dengan baik, dan beliau kembali ke Makkah setahun kemudian iaitu menjelangnya musim haji berikutnya, serta melaporkan kepada Rasulullah Noticed tentang sambutan baik penduduk Madinah terhadap Islam.

“Kami tidak berkata sebagaimana perkataan kaum Musa “Pergilah engkau bersama Tuhanmu dan berperanglah”, akan tetapi kami akan berperang bersamamu dari arah kananmu, arah kirimu, di depanmu, di belakangmu”

Cara Damdam begitu hiperbolis, ia sengaja memotong kedua telinga unta tunggangannya, dan mengoyak baju untuk memberikan efek seakan penyerbuan sudah dilakukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *